Kamis, 09 Februari 2012

pantaskah saya bicara niat? #1

21.53wib 19 September 2011, dalam kamar depan televisi 

argh,, sebenarnya ingin segera memuntahkan pikiran ini sejak tadi.. Tapi kok ya koneksi gak meridhoi.. Putus nyambung putus modyar saja.hahaha 

setelah sempat melihat acara di stasiun televisi swasta yang menayangkan kontes orasi atau pidatolah yang mengatasnamakan agama. Ada hal menarik di akhir segmen. 

Salah seorang juri (ibu neno warisman), membuka pintu diskusi dgn para orator2 kecil itu.. Menarik, karena apa yang didiskusikan ini menyentil kasus yang masih hangat untuk dilupakan (ngapain juga diingat2 hahaha).. Tentang TKI yg mendpat vonis mati dr pihak pengadilan arab saudi krena suatu perkara ( yg saya emang udah lupa kronologisnya). Tapi vonis ini bisa dicabut jika TKI ini mampu membayar diyat sekian milyar dlm kurs rupiah. Singkat saja, karena lambatnya reaksi pemerintah maka ada pihak tvoon memprakarsai penggalangan dana untuk TKI malang ini.. Tapi begitu dana terkumpul sekianpuluh persen, pemerintah baru menyanggupi pembayaran diyat si TKI. 

Lalu bagaimana dana rakyat ini?? 
Dengan pertimbangan yg gak jelas (sy anggap tak bijak), pihak tvoon menyerahkan seluruh dana sumbangan rakyat itu kepada si TKI yg akhirnya selamat dan udah pulkam. Dan kini malah menjadi kaya karena dana rakyat tsb. 

Kembali ke diskusi kontes td, tentu saja cerita TKI itu sudah dimodif sedikit oleh ibu neno..^_^ 

ibu neno memberi pertanyaan pada para orator 
'jika adek menjadi penyumbang, apa sikap adek jika harta yg adek sumbang justru dialihfungsi untuk memperkaya yg disumbang?' 
salah satu jawaban 
'saya hanya mengharap balasan dr Allah setiap bersedekah' 

hmmm, susah juga menyentuh kasus ini.. Apalagi jaman sekarang.. 
Tapi ini jawaban versi saya: 

pertama 
mendengar jawaban si orator, saya coba menilai (mulai sotoy ni) jika dia itu masih dlm doktrinasi ancaman dan pahala.. Maklum, anak kecil selalu digituin.. Tentu saja jika lirik 'jika surga dan neraka tak pernah ada masihkah kau menyembah kepadaNya?' saya sodorkan, jd lain jawaban.. Hahaha 

kedua, dlm kasus TKI tsb.. Niatlah yg bermain.. Apa niat penyumbang memberi sumbangan kpdnya?? Tentu saja karena solidaritas atas kasus yg menimpanya.. Lalu bagaimana jika dananya jd berubah memperkaya si TKI?? disini seharusnya tvoon mengambil langkah bijak.. Yaitu mengembalikan harta penyumbang. Karena niat sudah dirusak.. Tapi mungkin saja ada yg berniat memberi harta emang untuk memperkaya?? Kalo begitu berikan pada saya saja.. Hehehe 

udah ngantuk, bersambung...

0 komentar:

Posting Komentar