Selasa, 14 Februari 2012

menulis itu ..................

Langit langit hati seperti basah diguyur hujan, terlebih hujan es. Itu analogi ngawur saya untuk menggambarkan saat tulisan saya (yang kadang juga sering ngawur) dibaca banyak orang. Memang bagi penulis pemula seperti saya sangat butuh apresiasi dari banyak pihak, butuh masukan tentang semua hal yang masih kurang. Karena menulis bagi saya bukan hanya sekadar merangkai kata, bercerita untuk diri sendiri. Tapi untuk sharing, berbagi pengetahuan, atau marangsang imajinasi itu yang sangat menarik bagi saya.


Tulisan saya memang belum layak terbit, bahkan di media lokal tingkat kabupaten sekalipun. Ini sebuah tantangan tersendiri bagi saya. Bisakah serang buruh dengan latar belakang stm mesin bisa menjadi penulis. Bukan penulis, orang yang menulis, tapi orang yang mendapat upah dari nilai tambah tulisannya. hehehe, masih jauh panggang dari pai memang.

Bergabungnya saya di kompasiana membuat saya semakin percaya diri posting tulisan di blog kroyokan tersebut. Meski terkesan ragu ragu. Tulisan pertama saya justru dibaca sekitar 155 kompasianer. Bangga, meski tanpa komentar. hehehe maklum pemula. Apalagi postingan pertama saya di rubrik bola yang memeng lagi ramai ramainya pengunjung. Setidaknya dari kompasiana perbendaharaan kata saya makin menumpuk, pilihan akan kata makin banyak.

Pesan dari seorang kompasianer 'Jangan pernah mau diperbudak oleh kata kata', seperti pelecut semangat saya. Sampai kemarin dua karya puisi saya bahkan diapresiasi, sekitar empat belas orang ngeshared di twitter. puasnya gak ketulungan, hahaha saya memang norak. tapi biarlah saya terus belajar di dunia pustaka ini. dunia yang mungkin kelak jadi habitat tepat saya. doakan,

Terima kasih kompasiana
Terima kasih kompasianer
Terima kasih Ananto Dewono, yang membuat blog saya semenarik ini hahaha

0 komentar:

Posting Komentar