Senin, 31 Desember 2012

sebelas hari

1 komentar
Jum'at pagi, 21 Desember 2012
Suasana kremun, mentari samar teriknya. Bus Sumber Alam yang aku tumpangi tiba di terminal penumpang Giwangan, Yogyakarta. Ini mudik kedua saya sejak bekerja di Bekasi, perjalanan  kedua yang terhitung cepat, dibanding perjalalan mudik pertama yang benar-benar menguras waktu dan emosi.

Kuping terasa tak asing, dengan bahasa-bahasa percakapan dari kernet, sopir, pedagang asongan, ojek payung hingga simbok-simbok penyunggi bakul. Bahasa Ibu (jawa, pen-) yang susah aku temui di tanah rantau, kini aku tenggelam di dalamnya, aku sampai :)
ah, belum juga, masih harus ganti bus arah Solo untuk bisa sampai.

Kamis, 04 Oktober 2012

Terburu(h) buru(h)

0 komentar
Pondok Ungu, Merangkak siang,
Butuh ribuan menit untuk bisa beradaptasi dengan kondisi disini. Tentu bukan hanya soal  kultur yang berbeda dengan manusia-manusianya yang heterogen, tapi kondisi cuaca pun tak sama dengan tempat  yang selama duapuluhsatu tahunan aku tinggali. Malam tak ubahnya siang gerah dan pengap, kalau pagi hari tiba jangan harap bertemu embun atau kabut dingin, Lepas Subuh asap pabrik dan kendaraan sudah berebut menguasai udara. Asap yang sama yang mungkin juga membuatku sulit menghitung bintang di malam hari, karena sama sekali tak terlihat, ah mungkin ini juga kondisional

Selasa, 18 September 2012

Mungkin...........

0 komentar
Setiap langkah yang terayun selalu berbarengi dengan kemungkinan tentang apa yang terjadi di depan. Itu bagiku pribadi yang masih dalam pencarian, kebingungan apa yang primer, apa yang menjadi puncak pencarian saya di dunia ini. Setiap langkah terhenti sejenak ada kemungkinan saya salah ataupun langkahku sudah benar. Sebagai makhluk yang menjadi master piecenya Gusti Allah, tentu punya rencana kenapa harus saya yang lahir dari jutaan sel sperma yang berebut. Ah, harusnya saya sudah berpikir lebih jauh dari ini, bukannya masih berkutat pada apa tujuan saya di dunia ini.

Ya memang benar, tiap kepala punya isi yang berbeda, punya dimensi pikiran yang berbeda, karena ibu pengalamannya pun juga tak sama. lalu ada beberapa orang menganggap jalan pikirannya yang paling benar, paling shahih. Mungkin dia memang benar, tapi terkadang ada juga yang keterlaluan memaksa kehendak nir argumen logis. Bah!! bicara logika terkadangpun tak sama persepsinya, please jangan tanya aku duluan mana ayam sama telur. meski dengan argumen yang logis, tapi kebenaran disini bisa multi.

Kebenaran multi?? gilaa lu. kebenaran itu hanya tunggal, yang lain salah.

Ah, kenapa pikiran belum juga tercerahkan seperti ini. Ya ya ya, jangan pernah berhenti belajar, jangan pernah mudah terhasut, kembalilah ke hatimu yang original.

Btw, kenapa saya bisa sampai sini, apa karena banyak fulusnya, wanitanya atauu....
mungkiiiiin.........

                                                                                                                             Bekasi, September 2012

Kamis, 23 Agustus 2012

Bangsa Basa-Basi

0 komentar
Terik Banget, 23 Agustus 2012

Beberapa menit yang lalu, saya berkepentingan mendatangi balai desa untuk membuat SKCK. Dengan perasaan yang kurang enak, karena khawatir ada iuran-iuran gelap yang pasti mengempeskan dompet yang udah kempes ini, tapi tak apalah uang ini sebagian memang milik negara. dan iuran gelap itu jelas istilah yang tak pantas dan menghinakan, maaf. Tak hanya uang, semua yang ada di bumi, tanah dan air adalah milik mutlak negara, tapi semuanya untuk kesejahteraan rakyat. Apa ada yang membantah tentang kesepakatan tersebut??

Rabu, 22 Agustus 2012

Atas Nama

0 komentar

Malam, masihkah menyisakan keromantisan masa silam
Kenapa harus mengais sisa-sisa
Apa begitu khawatirnya jadi sia-sia
Tak apalah
kadang apa yang kupikirkan memang sia-sia
terlampau mubadzir


Manusia, berapa banyak yang belajar membatalkannya?
Kenapa harus berebut label mulia
Sedang itu bukan komoditi
Hanya sedikit keinginan menumpuk harta

Minggu, 19 Agustus 2012

Anak-anak (dan) kita

0 komentar
Lepas Maghrib, 18 agustus 2012

Ramadhan tahun ini telah berakhir, sorak sorai penuh kemenangan begitu menggema di langit-langit senja. Dan kebetulan dua organisasi Islam terbesar di Indonesia sama-sama menentukan 1 Syawal jatuh pada hari Ahad besok, tentu saja harapanku dengan berbarengannya Ied fitri nanti pasti lebih semarak. Begitu, meski....

Masjid kami tak kalah sibuk dalam mempersiapkan segala pernak-pernik akhir Ramadhan. Mulai penerimaan zakat fitrah, maal dan fidyah sampai pembagiannya. dengan orang-orang (panitia) yang begitu luar biasa dedikasinya mengabdi umat, sesekali saya ambil bagian kecil disana, sekadar menyumbangkan

Kamis, 16 Agustus 2012

Quick : Kemerdekaan dalam belenggu mimpi

0 komentar
Kamis, 16 agustus 2012
Usai makan di meja makan yang sudah sekitar tiga tahun ini, kalaupun bisa bicara mungkin akan teriak, akhirnya bebanku sedikit berkurang. Bulan semakin semburat, bisa jadi kening kaum nahdliyin dan pemerintah masih saling berkenyit menentukan kapan 1 Syawal datang. Muhammadiyah sudah jauh hari menentukan tanggal 19 Agustus, Tapi berhubung slot untuk Menteri Agama memang jatahnya orang NU, jadilah pemerintah landasannya keputusan NU, sementara jatah Muhammadiyah ada untuk Menteri Pendidikan. Nggak nyambung memang, kalaupun ini dianggap sok mikir negoro sah-sah saja, hehe

Barangkali hati saya sedang diselimuti iblis, atau kalaupun harus berkhusnudzon dengan iblis, akui sajalah saya ini orangnya memang oportunis, pragmatis, bahkan sedikit atau bisa jadi banyak munafik.

Selasa, 07 Agustus 2012

alamat penting

0 komentar

Bagi seorang penulis, media massa mempunyai peran penting untuk mengembangkan bakat menulisnya. Terutama, media cetak. Dari berbagai macam media cetak di Indonesia, hampir seluruhnya mempunyai rubrik cerpen, puisi dan opini. Nah, berikut ini alamat & keterangan Media yang memiliki rubrik cerpen, puisi dan opini itu:

Jumat, 20 Juli 2012

Pagi Ramadhan

0 komentar
Kabut tak terlalu pekat, tapi hawa dingin begitu melekat ketika adzan subuh terdengar sahut-sahutan dari corong toa-toa masjid di kampung kami. Semua tampak khusuk mengakhiri makan sahurnya, tampak begitu nikmat kembali menjalani ritual Ramadhan sebagaimana biasa tahun-tahun sebelumnya. Kampung kami menggeliat sepagi ini, ya hawa dingin separah apapun tak dihiraukan. Seperti menyindir pulasnya ayam jantan. Masjid penuh. Subuh.

Kamis, 05 Juli 2012

rindu puasa, tak rindu Ramadhan

0 komentar

Tak terasa waktu begitu cepat berlalu. Ramadhan tahun lalu seperti baru saja berakhir, kini kita sudah mengintip ramadhan lagi, bukan ramadhan pohan lho hehehe. Seperti ramadhan-ramadhan sebelumnya hampir dipastikan masjid ataupun mushola akan dipenuhi tamu tahunannya, termasuk saya yang jarang jamaah di masjid bukan karena nggak kepincut pahalanya yang 27 derajat loh, tapi kok ngrasa emang khusuk munfarid ya, nah loh khusuk yang mana itu?? Sugesti diriku saja kali ya, yang masih kacau, maklumlah saya kan mu’allaf setiap hari. :p

Well, saya nggak mau ngitung-ngitung pahala ini sekian lipat, itu sekian lipat, itukan bisnis bangeeett, iya memang saya percaya akan

Senin, 02 Juli 2012

Saling kejar Saling tampar, Cemburu nafkah

0 komentar

SALING KEJAR, SALING TAMPAR
CEMBURU NAFKAH

Bicara mengenai nafkah, maka variabel-variabel dibawahnya mau tak mau ikut terbawa. Tentang tolak ukur sukses, cita-cita, aturan dan campurtangan negara tentang kebebasan berekspresi mencari riski sampai ukuran kesejahteraan hidup manusia di bumi. Memang bukan kompetensi saya bicara tentang ini, tapi namanya juga penulis amatir, referensi dan opininya pun juga amatir, tapi satu yang saya pegang saya nggak mau berbohong tentang apa yang pernah saya lihat, alami dan rasakan. Pada akhirnya meski jurnal ini sangat rendah dari sisi intelejensi, tapi semoga memberi manfaat, masukan dan renungan massal. Heleh heleh J. Sungguh, mohon kritik saya habis-habisan jika ada ketidakbenaran dalam tulisan ini, insya Allah saya sadar.

Suatu malam tak jauh dari keramaian alun-alun kota Jogja, sebagai anak yang meragukan untuk dibilang

Kamis, 21 Juni 2012

Miskin itu komoditi?

0 komentar

Banyak hal membuat perjalanan hidup saya sejenak berhenti, merenung, berpikir meski dengan otak dan pengalaman yang selalu anda akui sangat terbatas. Perintah Tuhan untuk manusia agar selalu menggunakan akal pikiran adalah semacam prinsip dalam menjalani kehidupanku ini. Meski terkadang celah benar salah sangat relatif karena pembenaran massal sangat massiv ditemui. Ruwat Sengkolo dalam teaternya berujar, bisakah kau temui apa saja dari dirimu yang tidak ganjil? Aku

Kamis, 14 Juni 2012

Tolong beri tahu aku apa itu SUKSES?

0 komentar
Kamis, 14 Juni 2012
Waktu masih berjalan sebagaimana mestinya. Matahari masih terbit dari barat dan orang orang di sekelilingku sepakat untuk menyebutnya ini pagi. Waktu yang sudah disepakati pula untuk semangat, menyemangati, atau disemangati. Semangat untuk menjalani hari demi hari, untuk larut dalam kehidupan dunia. saling kejar, saling tampar untuk merebut suatu puncak, dan puncak itu orang orang disekelilingku menyebutnya dengan sukses.

Handphone berdering, menyeretku ke dunia nyata setelah sebelumnya tak sadar diri dalam mimpi. Tak biasanya ada orang telepon sepagi ini. Seorang kawan lama dengan suara yang masih sama. Mengucapkan padaku selamat ulang tahun, ya memang setiap pengulangan tanggal kelahiran orang orang disekelilingku sepakat untuk menyebutnya ulang tahun, meski jelas bahwa tahun tak bisa diulang

Rabu, 13 Juni 2012

Topengku, bukan topengmu

0 komentar
Ini bukan cerita, tentang malaikat
Atau iblis yang bertaubat
Seperti cerita sesat
Karena manusia penuh siasat
Tak sanggup diajak setan berdebat
Bercumbu kiamat
Inilah zaman umpat mengumpat
Berlomba siapa terhebat

Tentang Oi, tentang persaudaraan

0 komentar
Selasa siang, kawan saya, mas Fajar seorang pentolan (atau lebih nyamannya menggunakan kata aktivis ) OI Klaten mengirim pesan pada saya. Memberitahu kalau Bung Iwan besok Sabtu akan tampil konser di Boyolali. Menanyakan apakah mau hadir atau tidak, karena dia yang pegang undangan untuk wilayah Klaten. Ya, maklum konsernya bukan untuk

Senin, 04 Juni 2012

#Pray For Bonek

0 komentar

Cinta dan Tuhan

0 komentar
Di umur saya yang nyaris menginjak 21 tahun ini, belum bisa dengan pasti menjawab siapa dan apa saya lima tahun mendatang. Seperti wilayah gelap yang sulit dijamah, sejak awal saya dimunculkan di dunia ini sampai sekarang masih dalam pencarian. Dari pencarian spiritual, sampai pencarian kemapanan duniawi. Siapa saya sebenarnya, saya adalah manusia yang diberi nama Aditya Feri Wardani oleh orangtua saya agar mudah disebut, tapi persisnya tak seperti itu, saya adalah makhluk tuhan yang diperkenankan mendiami jasad manusia, namun barangkali sifat sifat saya seperti setan, juga tak sepersis itu juga, saya adalah makhluk yang berakal dan bernurani tapi ditaruh di suatu sistem negara yang mengaburkan segala nilai nilai kemanusiaan, sehingga saya pun tak lulus untuk sekadar disebut manusia??

Ah, untuk apa manusia berebut agar dimanusiakan.

Kamis, 31 Mei 2012

Positif Thinking?? Muke gua jauuh

0 komentar

Entah ini jaman sudah gila, karena tua atau hanya dihuni manusia manusia edan, termasuk saya mungkin. Hehehehe, just for jokes, dianggap pencitraan juga gak papa kok, silakan. Saya gila, edan, gendeng, sinting atau apalah label yang mau disematkan pada saya. Toh juga sesama manusia yang mengjustice, belum Tuhan.

Habis hujan hujan gini, enaknya browsing-an sambil ndengerin lagunya bung Iwan bro, mantaapp,, tap kok sayang modemnya belum konek konek, kebawa angin hujan kali yee, terpaksa nih nostalgia ma microsoft word dulu

JURNALIS, sebuah mimpi yang mahal

3 komentar

Sekitar dua bulan yang lalu, pada pertengahan bulan Maret seingat saya. Sempat mampir sebuah mimpi indah tapi sekarang akhirnya resmi menjadi hanya sebuah kata ‘mimpi’. Saya begitu semangat untuk menggapai mimpi itu, bahkan beberapa kali bolos kerja sekadar mengumpulkan segala persyaratan yang wajib terpenuhi, tapi ada satu syarat yang tidak saya sadari untuk kelak yang menjadi faktor utama saya gagal. Lucu memang, tapi ngelu di hati bagi saya. Sebuah info beasiswa S1 untuk calon mahasiswa kurang mampu yang diselenggarakan dompet Duafa. Ya, kalau bicara kurang mampu saya bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk menanggapi pertanyaan bertubi tubi dari seorang kawan saya. Karena memang perbedaan tolak ukur atau memang tolak ukur yang belum jelas benar mengenai itu.

Saya sudah mensett apa rencana menyambut peluang emas tersebut. Kuliah. Ilmu. Provesional. Menulis. Jurnalis. Ya, kata terakhir