Kamis, 23 Agustus 2012

Bangsa Basa-Basi

Terik Banget, 23 Agustus 2012

Beberapa menit yang lalu, saya berkepentingan mendatangi balai desa untuk membuat SKCK. Dengan perasaan yang kurang enak, karena khawatir ada iuran-iuran gelap yang pasti mengempeskan dompet yang udah kempes ini, tapi tak apalah uang ini sebagian memang milik negara. dan iuran gelap itu jelas istilah yang tak pantas dan menghinakan, maaf. Tak hanya uang, semua yang ada di bumi, tanah dan air adalah milik mutlak negara, tapi semuanya untuk kesejahteraan rakyat. Apa ada yang membantah tentang kesepakatan tersebut??


Ya, benar semua rakyat mungkin juga sepakat bangsa kita terlalu kaya, makmurnya keterlaluan, dari daratan hutannya subur luar biasa, dibawahnya menyimpan ratusan ton logam mulia, belum lagi emasnya kalau habis, masih ada uranium yang beberapa kali lipat lebih mahal dari emas, lautnya puji Tuhan bagaimana nenek moyang kita yang penjelajah sampai madagaskar itu, dan sebutan bangsa bahari, angkasanya??12,5% lingkaran khatulistiwa, dan itu lebih dari cukup untuk menguasai akses angkasa, satelit, dan wilayah otoritas politik maupun perekonomian informasi dan komunikasi. Begitu bijak pemimpin bangsa ini mengajari rakyatnya keikhlasan, sikap nrimo, nyahnyoh, bagaimana belajar laku prihatin. Masya Allah, bahkan untuk beberapa tahun ke depan kita masih punya stok pemimpin-pemimpin besar lainnya. Begitu rendah hatnya sampai-sampai harta yang disodaqohkan untuk bangsa lain jauuuuh lebih besar porsinya ketimbang untuk rakyatnya sendiri, daratan dan lautan, serta angkasanya yang berpeluang a bigg boss informasi itu kita sodaqohkan ke adik kecil tetangga kita, Singapura. Subhanallah :).

Sesampainya di kantor balai desa, ternyata hanya beberapa orang terlihat sibuk membersihkan ruangan, tak nampak seorangpun berseragam khas abdi negara. Saya mencoba tanya pada salah seorang itu, jadwal masuk kerjanya memang sekarang, tapi belum ada perangkat desa yang masuk kerja katanya. Kecewa benar saya mendengar jawaban demikian.Untuk mendapat pengakuan berkelakuan baik saja kita perlu tanda tangan orang lain yang belum tentu juga berkelakuan baik. Tapi memang bangsa ini memang rendah hati, memberi kelonggaran hari libur pada abdi-abdinya.

Kenapa sepertinya ada yang nggak beres dengan tulisanku kali ini ya?? ah, maaf ini sekadar tulisan basa-basi menunggu deadline besok sabtu SKCK harus jadi, sementara kemurahan hati bangsa ini masih sulit cari solusi :)
mari saya kutipkan logika seperti ini
orang yang rendah hati terpaksanya masuk neraka, maka beliau tetap saja orang yang rendah hati

Wassalam,, :)
I Love Indonesia




0 komentar:

Posting Komentar