Kamis, 14 Juni 2012
Waktu masih berjalan sebagaimana mestinya. Matahari masih terbit dari barat dan orang orang di sekelilingku sepakat untuk menyebutnya ini pagi. Waktu yang sudah disepakati pula untuk semangat, menyemangati, atau disemangati. Semangat untuk menjalani hari demi hari, untuk larut dalam kehidupan dunia. saling kejar, saling tampar untuk merebut suatu puncak, dan puncak itu orang orang disekelilingku menyebutnya dengan sukses.
Handphone berdering, menyeretku ke dunia nyata setelah sebelumnya tak sadar diri dalam mimpi. Tak biasanya ada orang telepon sepagi ini. Seorang kawan lama dengan suara yang masih sama. Mengucapkan padaku selamat ulang tahun, ya memang setiap pengulangan tanggal kelahiran orang orang disekelilingku sepakat untuk menyebutnya ulang tahun, meski jelas bahwa tahun tak bisa diulang
.
Ya, tentu saja saya tak menyangka justru dia yang pertama mengucapkan itu. Meski saya juga tak memakai pagi sebagai ukuran. siapa terpagi itu yang paling dekat dengan saya. hahaha. Maklum saja seseorang perempuan yang sedang saya dekati sekarang belum tahu tanggal kelahiran saya, jujur memang saya tak terlalu peduli itu. Tapi orang orang disekitarku sepakat menganggap siapapun yang sampai hafal tanggal lahirmu, maka ia sayang padamu.
Bukan tak suka, apalagi tak peduli dengan ucapan dan doa tulus dari mereka. Saya pun hanya bisa merespons dengan ucapan terima kasih. Terima kasih atas peringatannya akan jatah hidupku sudah berkurang, itu yang saya maknai. Tapi terselip dari puluhan doa doa itu agar aku makin sukses. Ini buat saya bingung untuk mengamininya. Karena tentu sukses itu bukan sukses, tapi sukses itupun berbeda dengan sukses.
Kalau ada yang mengira saya sedang berfilsafat, haha berarti saya kePDan dalam berprasangka. Karena pasti saja tak ada yang menolak ini cuma cuap cuap remaja senja, yang sedang mencoba ganti kulit jadi dewasa. eits, dewasa pun belum tentu dewasa, karena dewasa berbeda dengan dewasa. apaan sih sok tau deh ya aku ini? CMIIW :)
Kembali membumi,
jasad yang menjadi rumah sementara saya ini ternyata sudah berumur seperempat abad kurang empat tahun. tapi umur saya sebenarnya belum setua itu. Karena masih kesulitan mencari arti sukses. puncak pencapaian manusia. Sukses yang saya pahami itu baru sebatas saya mendownload mp3 di warnet, gak pake lama, gak pake failed dan saya sukseeeesss :).
Sebenarnya apa yang saya kejar agar dapat menjawab doa doa teman agar aku sukses. Apa aku harus ngumpulin uang sebanyak-banyaknya, cari jabatan setinggi tingginya meski dengan pekerjaan semi mencuri, membuat rumah yang mewah, terus dikenal banyak orang bahwa saya sudah mendapatka itu semua dan orang orang disekelilingku pun sepakat untuk memberiku predika sukses. hah, saya yakin 10000% itu bukan penafsiran manusia mulia seperti kalian. itu prasangkaku saja.
Tapi tolong agar kebingunganku ini tak berlaru-larut, cepet deh kasih tahu aku apa penafsiranmu tentang sukses. sayembara deh, yang paling OK, saya katakan bahwa anda sangaaat sukses mempengaruhi saya :)
Kamis, 14 Juni 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar