bicara masa depan, bicara fulus

hari ini 24 Mei 2012, tepat satu hari setelah hasil seleksi administrasi sebuah BUMN bidang transportasi dipublish. Dimana saya pernah menaruh harapan disana. Sekitar sebulan yang lalu saat registrasi seleksi dibuka, harus saya sitakan waktu untuk itu, karena persyaratan yang memang butuh waktu luang lebih apalagi koneksi terhadap web bersangkutan sering ngadat.
tak masalah untuk menyisakan waktu untuk orang semi nganggur macam saya, hehehe. Hanya tenggat waktu registrasi yang lumayan singkat membuat saya harus kejar_kejaran ma waktu.

Dan, pagi ini saya bela-belain pagi benar ngeloyor ke warnet. karena sebelumnya jadwal result yang seharusnya tanggal 22 kemarin, ternyata molor satu hari. Bukan tak provesional, mungkin supaya pesertanya lebih siap mental melihat hasilnya. hahaha, alasan yang tak dijamin mutunya. Yah, tapi apa boleh buat meminjam istilahnya ANTV, jeggeeeeer nama saya tak tercantum dari sekian ratus nama yang lolos administrasi. Kecewa, yaa kalau itu jangan ditanya, munafik kalau saya ngomong ah biasa aja. Kecewa berat, kalau itu saya bohong. Kecewa karena mungkin negara yang sering saya maki dalam hati ini belum sudi menerima permohonan maaf saya, untuk mau diangkat jadi abdinya, atau kalau mau lebih jujur lagi saya kecewa karena gagal mencapai target masa depan dompet saya. hahahaha, maaf.

Masa depan?? Apa saya sedang ngelantur
Gak tahu yang disampingku ini iblis atau malaikat membisikku tak karuan, menjejali setiap impuls saraf otakku. Membuat persepsi paten kalau masa depan itu ya kekayaan, kejayaan, kehormatan atau ketampanan kalau perlu. apa itu salah? ya dari sudut mana dulu. ah, tapi semua orang juga tahu kalau pengalaman hidup saya masih sempit. Jadi wajar saja saya itu banyak salahnya.

saya juga belum mampu membedakan, tulisan ini lahir atas dasar rasa kecewa, rasa cinta atau rasa iri berlebih terhadap kata masa depan itu sendiri?

Tetap semangat, terima kasih negara kau beri saya kesempatan lebih dalam memaknai masa depan.