Rabu, 25 Desember 2019

Capung

0 komentar
Kabut sisa hujan tadi pagi masih menyelimuti ladang padi milik petani yang jauh dari desa. Beberapa hari ini Pak tani pusing akibat serangan hama wereng yang merajalela. Banyak padi miliknya mati sebelum panen raya. Malam tiba, dalam gubuk bambu tempat tinggalnya, ia berkata pada sang istri akan membeli pestisida besok pagi ke pasar.

Capung mendengar rencana pak tani. Ia cemas. Sebab bukan hanya wereng saja yang akan mati, tentu ia dan kawan-kawannya dalam ancaman.
Capung mendatangi burung elang, ia membujuk elang agar ikut membantunya membasmi wereng.
Elang berkata," Hai capung. aku tidak ada urusan dengan pestisida, makananku adalah tikus. Dengan memakan tikus aku juga ikut membantu pak Tani. Urusan wereng adalah tugasmu"
Capung kecewa. Jumlah populasi kawan-kawannya tak sebanding dengan jumlah wereng yang sangat banyak. Tentu tak bisa ia basmi sendiri.
Capung tak putus asa, bertemulah ia dengan ular.
Capung berkeluh kesah. Tampaknya ular juga enggan membantu. "Mana mungkin pestisida ikut menjadi ancaman bagiku. Kalau kau takut pestisida pergi saja kau ke hutan sana."
Capung kembali dengan harapan kosong.

Barangkali pergi ke hutan memang jalan paling aman untuk capung dan kawan-kawannya terhindar dari cairan kimia pestisida milik pak tani.

Keesokan hari, Pak tani mulai menyemprotkan pestisida ke tanaman padi di sawah miliknya.
Benar saja beberapa hari setelah rutin ladang padi disemprot pestisida, populasi wereng dan serangga lain mulai berkurang bahkan hilang.

Katak yang biasa makan serangga kecil, mulai kesulitan cari makanan. Matilah ia kelaparan. Hal ini berimbas pada si Ular yang tak bisa makan katak, ular mulai beralih mencari makan tikus. Berebut makan sama elang. Tapi sialnya banyak tikus ikut keracunan cairan pestisida. Berkuranglah populasi tikus.
Ikan-ikan pun banyak mengeluh karena mulai kesulitan bernapas. Pestisida membuat kandungan oksigen dalam air menurun.

Jumat, 25 September 2015

delusory of misconception

0 komentar


Bebaskan diri dari tanggapan keliru yang bersifat 'delusory'-ilusif. Anggapan bahwa badan inilah dirimu telah membingungkan kita. Kemudian kita bersuka dan berduka dalam kebingungan itu.

Kita senang karena "merasa" berhasil dan menang. Kita sedih karena "merasa" gagal dan kalah. siapa yang merasakan keberhasilan dan kegagalan itu? siapa yang merasakan kemenangan dan kekalahan itu? panca indera kita?

Mereka yang tak mau merdeka

0 komentar

Mobil mewah itu menanduk pantatnya dan menerbangkannya sejauh lima meter sebelum menabrak pohon. Ia tak tahu juga, tubuhnya dikerumuni orang, dan dipastikan mati oleh dokter.

Minggu, 09 Maret 2014

Koma

0 komentar
didepan kosan kulihat ke langit, rembulan separuh.
masuk kamar kos, bingung mau ngapain, nonton tipi jenuh acara komedi basi, baca buku yang abis dibeli dari bookfair Senayan kemarin baru tiga lembar moodnya udah ilang. Hape Cina colokan chargenya rusak, jadi kalau harus recharge kudu pake desktop.. Ampuuun, dah kalau dah jenuh tingkat dewa gini bikin kangen rumah, kangen sawah, kangen tilawaaahhh.. T,T.
Well,  kali aja bisa ngobatin jenuh, seenggaknya sugesti ane aja sih, TV ane source ke PC, online, ngepo apa kabar terbaru dumay. hehehe..

Rabu, 04 Desember 2013

Catatan 15bulan

0 komentar
Gak kerasa sudah 15bulan di tanah perantauan, sendirian jauh dari orang tua.
Hidup adalah sebuah pilihan atas apa yang ada dihadapan kita. Mau asem, pait, manis, gurih ya musti dijalani.
terbayang sekitar 15bulan yang lalu saat masih bekerja di perusahaan traktor di Jogja, dan memutuskan untuk hijrah ke Bekasi setelah diterima menjadi karyawan perusahaan truk multinasional. Tak bisa dipungkiri, misa awalku satu, duit banyak. Karena jelas UMR bekasi bisa dua bahkan tiga kali lipat UMR jogja. Sebagai perbandingan saat resign terakhir Agustus 2012 Gaji pokokku 980ribu, dan di September 2012 Gaji pokokku 1,7juta belum termasuk berbagai tunjangan.

Sabtu, 19 Oktober 2013

script "aning"

0 komentar
ANING
By Line : Aditya Feri Wardani
44112120065

Apakah jalan yang kulalui, Ibu
Menambah lukamu
Atau  menyudahi kebahagiaanmu??

Aning tak habis pikir, bahwa apa yang dianggapnya sukses itu tak bisa membuat orang tuanya bangga. Gadis dusun yang semula merantau hanya ingin kerja di Jakarta itu kini menjelma menjadi wanita karier dan model laris di Ibukota.  Bagi Aning sebuah kebahagiaan itu diukur dari materi,  padahal ia juga tak terlalu yakin rumah mewah, fasilitas lengkap, uang  dapat membuat orangtuanya bahagia. Barangkali kultur budaya kapitalis yang banyak ditemui di kota  mulai mempengaruhi kepribadian Aning, semua pekerjaan dilakukan hanya untuk melampiaskan, Padahal bapak Aning yang seorang yang taat agama selalu mengajarkan berpuasa, menahan diri. Apadaya tekat Aning sudah bulat, impian besar harus terwujud, kemajuan harus diraih, dan kemajuan  itu baginya adalah di kota, hanya kota. Apapun akan ditempuh Aning demi mengejar  impiannya tersebut.
older post