Suasana kremun, mentari samar teriknya. Bus Sumber Alam yang aku tumpangi tiba di terminal penumpang Giwangan, Yogyakarta. Ini mudik kedua saya sejak bekerja di Bekasi, perjalanan kedua yang terhitung cepat, dibanding perjalalan mudik pertama yang benar-benar menguras waktu dan emosi.
Kuping terasa tak asing, dengan bahasa-bahasa percakapan dari kernet, sopir, pedagang asongan, ojek payung hingga simbok-simbok penyunggi bakul. Bahasa Ibu (jawa, pen-) yang susah aku temui di tanah rantau, kini aku tenggelam di dalamnya, aku sampai :)
ah, belum juga, masih harus ganti bus arah Solo untuk bisa sampai.